Artikel
Koran “Harian Jogja”
Kolom
Jagongan
Tanggal
5 Mei 2012
Oleh
Nurul Khikmah
MENJADI GURU YANG LUAR BIASA
Hari
Pendidikan Nasional yang telah diperingati 2 Mei lalu, seharusnya dapat menjadi
suatu perenungan terhadap dunia pendidikan Indonesia. Tak hanya sekedar
mengheningkan cipta dan upacara bendera, namun diharapkan hari pendidikan yang
tiap tahun dirayakan mutunya pun kian maju. Pendidikan tak lepas dari peran
guru sebagai pendidik. Untuk mencapai pendidikan yang bermutu, dibutuhkan
tenaga pendidik yang bermutu pula.
Guru
sebagai agent of change hendaknya senantiasa turut mengikuti
perkembangan zaman sesuai perkembangan para peserta didik. Tak hanya dalam
bidang pengetahuan, menjadi guru yang luar biasa juga harus menguasai di segala
bidang. Guru yang luar biasa adalah guru yang professional. Profesionalisme
seorang guru terdiri dari empat kompetensi, yaitu: kompetensi kepribadian,
sosial, pedagogik, dan profesi.
Dengan
empat kompetensi tersebut diharapkan yang bisa mengembangkan kemampuan siswa di
bidang kognitif, afekstif dan psikomotor. Guru yang dalam Bahasa Jawa nya
dikenal dengan istilah digugu lan ditiru,
memang harus memberikan contoh atau teladan yang baik bagi semua siswa.
Khususnya di bidang moral. Karena guru ialah panutan bagi para siswa, orang tua
kedua di sekolah.
Hakekat
atau inti dari belajar itu sendiri ialah adanya perubahan perilaku. Perubahan
disini yaitu perubahan yang positif. Jadi, tak hanya sekedar transfer ilmu
pengetahuan namun juga internalisasi pembentukan kepribadian. Seseorang dengan
pribadi yang baik, lebih susah ditemukan daripada orang yang cerdas. Tak jarang
ditemukan orang-orang yang berpendidikan dan kecerdasan intelektualnya tinggi
tetapi perilakunya buruk.
Guru
yang biasa-biasa saja hanya melakukan pembelajaran sesuai dengan tuntutan
materi di bidang akademik. Akan tetapi menjadi guru yang luar biasa selalu
menanamkan nilai-nilai moral yang baik dalam setiap pembelajaran. Oleh sebab
itu, guru hendaknya mengetahui tingkat kebutuhan peserta didik sesuai dengan
perkembangannya. Tak hanya perkembangan kognitif semata, tapi tentunya
perkembangan psikologis peserta didik. Karena guru bukan hanya pendidik tapi
juga sekaligus pembimbing.
Perubahan
pada guru diharapkan bisa merubah pendidikan Indonesia di masa depan untuk
generasi yang akan datang. Sehingga pendidikan yang luar biasa berangkat dari
guru yang luar biasa. Karena dengan pendidikan bangsa ini bisa berkembang.
Nurul Khikmah
Mahasiswi PGSD FIP UNY
Tidak ada komentar:
Posting Komentar