Rabu, 28 November 2012


Artikel Koran “Harian Jogja”
Kolom Jagongan
Tanggal 5 Mei 2012
Oleh Nurul Khikmah

MENJADI GURU YANG LUAR BIASA
Hari Pendidikan Nasional yang telah diperingati 2 Mei lalu, seharusnya dapat menjadi suatu perenungan terhadap dunia pendidikan Indonesia. Tak hanya sekedar mengheningkan cipta dan upacara bendera, namun diharapkan hari pendidikan yang tiap tahun dirayakan mutunya pun kian maju. Pendidikan tak lepas dari peran guru sebagai pendidik. Untuk mencapai pendidikan yang bermutu, dibutuhkan tenaga pendidik yang bermutu pula.
Guru sebagai agent of change  hendaknya senantiasa turut mengikuti perkembangan zaman sesuai perkembangan para peserta didik. Tak hanya dalam bidang pengetahuan, menjadi guru yang luar biasa juga harus menguasai di segala bidang. Guru yang luar biasa adalah guru yang professional. Profesionalisme seorang guru terdiri dari empat kompetensi, yaitu: kompetensi kepribadian, sosial, pedagogik, dan profesi.
Dengan empat kompetensi tersebut diharapkan yang bisa mengembangkan kemampuan siswa di bidang kognitif, afekstif dan psikomotor. Guru yang dalam Bahasa Jawa nya dikenal dengan istilah digugu lan ditiru, memang harus memberikan contoh atau teladan yang baik bagi semua siswa. Khususnya di bidang moral. Karena guru ialah panutan bagi para siswa, orang tua kedua di sekolah.
Hakekat atau inti dari belajar itu sendiri ialah adanya perubahan perilaku. Perubahan disini yaitu perubahan yang positif. Jadi, tak hanya sekedar transfer ilmu pengetahuan namun juga internalisasi pembentukan kepribadian. Seseorang dengan pribadi yang baik, lebih susah ditemukan daripada orang yang cerdas. Tak jarang ditemukan orang-orang yang berpendidikan dan kecerdasan intelektualnya tinggi tetapi perilakunya buruk.
Guru yang biasa-biasa saja hanya melakukan pembelajaran sesuai dengan tuntutan materi di bidang akademik. Akan tetapi menjadi guru yang luar biasa selalu menanamkan nilai-nilai moral yang baik dalam setiap pembelajaran. Oleh sebab itu, guru hendaknya mengetahui tingkat kebutuhan peserta didik sesuai dengan perkembangannya. Tak hanya perkembangan kognitif semata, tapi tentunya perkembangan psikologis peserta didik. Karena guru bukan hanya pendidik tapi juga sekaligus pembimbing.
Perubahan pada guru diharapkan bisa merubah pendidikan Indonesia di masa depan untuk generasi yang akan datang. Sehingga pendidikan yang luar biasa berangkat dari guru yang luar biasa. Karena dengan pendidikan bangsa ini bisa berkembang.

Nurul Khikmah
Mahasiswi PGSD FIP UNY

Tidak ada komentar:

Posting Komentar